Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Waspada Penyakit Hiportemia, Ini Dia Tips Versi SehatQ

Mungkin sebagian orang sudah banyak yang mengenal istilah hiportemia. Apalagi istilah tersebut sangat identik dengan para pendakian yang hob...



Mungkin sebagian orang sudah banyak yang mengenal istilah hiportemia. Apalagi istilah tersebut sangat identik dengan para pendakian yang hobi sekali menikmati keindahan dari atas puncak gunung, dan tentunya hal itu bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan bagi sembarangan orang. Banyak sekali persiapan, mulai dari peralatan, perlengkapan pribadi, hingga kebutuhan lainnya untuk bermalam diri di gunung agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan. Nah, salah satunya adalah hiportemia. 

Sebenarnya, apa sih hiportemia itu?

Hiportemia merupakan gangguan kesehatan yang sering dialami oleh para pendaki gunung. Secara sederhana, hiportemia sebagai satu kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga di bawah 35 derajat celcius. Nah, pada kondisi tersebut orang yang terkena hiportemia, fungsi tubuh dan organnya dapat terganggu. Ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa dialami jika kondisi tersebut tidak segera ditangani. Jangan menganggap sepele, karena bisa mengakibatkan kematian jika suhu tubuh mengalami penurunan drastis. 

Penyakit hiportemia ini perlu sekali diketahui oleh anda, karena dapat terjadi sebab panas yang dihasilkan oleh tubuh tidak sebanyak panas yang hilang. Bahkan ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan panas tubuh menghilang dengan cepat, misalnya anda terlalu lama berada di tempat yang dingin, memakai pakaian yang cukup tipis saat cuaca dingin, tidak mengganti pakaian yang lembab atau basah, atau bahkan terlalu lama berada di dalam air. 

Hiportemia bisa menyerang siapa pun dan dapat dialami oleh siapapun. Terutama bagi anda yang mengalami kelelahan dengan kondisi fisik yang lemah, bahkan termasuk bayi dan lansia karena mereka cukup rentan untuk mengalami hipotermia. Selain itu orang yang memiliki penyakit demensia, stroke, diabetes, atau Parkinson juga rentan mengalami hiportemia. 

Jadi perlu sekali untuk mengetahui terlebih dahulu apa saja gejala ketika seorang mengalami hipotermia agar pertolongan dapat diberikan dengan mudah dan cepat. Umumnya, pengidap hiportemia mengalami perubahan warna kulit yang menjadi pucat, kulit yang dingin ketika disentuh, bahkan pengidap hiportemia bisa mengalami mati rasa pada beberapa bagian tubuh, mengalami gangguan dalam bicara, kaku, kesulitan bergerak dan penurunan kesadaran. 

Nah, SehatQ akan memberikan beberapa tips agar anda terhindar dari penyakit hiportemia, Yuk simak penjelasannya!

1. Pelajari gejala, penyebab sekaligus penanganan hipotermia

Jika anda sebagai pendaki gunung pemula, anda harus ketahui bagaimana gejala hipotermia secara detail, kenali dulu bagaimana gangguan ini bisa dapat dan apa bagaimana hingga bisa berakibat fatal jika tidak tertangani dengan cepat. 

Beberapa gejala yang kerap muncul pada orang adalah halusinasi disertai dengan menggigil tanpa henti, bicara cadel, detak jantung melemah, kondisi muntah, kulit membiru dengan tekanan darah menurun. Jika anda mengalami kondisi tersebut atau menemukan orang dengan gejala seperti itu, maka harus segera ditangani dengan cepat. 

Anda juga bisa melakukan langkah lain, dengan memasukkan orang yang terkena gangguan hiportemia ke dalam tenda untuk menghindari angina gunung. Lalu, ganti baju yang kering. Untuk pendaki perempuan, bahwa ada pendaki perempuan lain untuk menangani hal-hal tersebut. Setelah itu beri minuman hangat, dan lakukan penghangatan pada tubuh dengan mengenakan jaket hingga menggunakan penutup kepala, kaus kaki, dan sarung tangan. Jika masih mengalami menggigil, peluk erat agar tubuh tetap terasa hangat. Jika memungkinkan, buatlah api unggun di luar tenda agar panasnya bisa mengenai tubuh orang yang terkena hipotermia. Jika anda ingin mengetahui lebih lengkap terkait penyakit hipotermia, anda bisa melihat https://www.sehatq.com/penyakit/hipotermia 

2. Tidak disarankan Mengenakan Pakaian Berbahan Jeans

Tips selanjutnya adalah jangan menggunakan celana ataupun jaket jeans untuk mendaki gunung. Kenapa? Karena akan menyulitkan pendaki dengan bahan yang berat dan mudah menyerap air hingga membuatnya sulit kering. Belum lagi jika kondisi hujan dan akhirnya bisa terkena hujan atau cipratan air ketika menyebrangi sungai, hal ini akan menyulitkan karena bisa kedinginan di tengah gunung. 

Jadi, tidak disarankan sekali untuk menggunakan pakaian yang seharusnya dikenakan seorang pendaki, seperti jaket gunung anti air, celana kargo yang memiliki bahan hangat, dan perlengkapan lainnya. 

3. Gunakan Peralatan yang Lengkap saat Mendaki

Terakhir, untuk mencegah hipotermia di pegunungan,harus menggunakan peralatan lengkap. Hal ini penting sekali untuk diketahui, karena kebanyakan pendaki yang terkena hipotermia sering disebabkan oleh kurangnya peralatan yang dibawa. 

Bahkan kerap sekali ditemukan kasus seperti ini, di mana pendaki yang terkena hipotermia diketahui hanya mengenakan jaket tipis, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk mengalami hipotermia. 

Jadi, anda perlu membawa peralatan yang lengkap, mulai dari gunung kedap air, sarung tangan tebal, kaus kaki tebal misal berbahan woll, sepatu hingga celana hangat, dan jangan lupa untuk membawa pakaian ganti untuk berjaga-jaga mengalami kondisi hujan, serta kantong tidur untuk menjaga anda dari udara pegunungan yang dingin dan kasur untuk melindungi pendaki dari cuaca dingin. Anda juga disarankan untuk membawa tenda (ini kewajiban ya), peralatan P3K dan barang-barang lainnya. 

Gimana? Sebenarnya sangat mudah untuk mengetahui apa saja tips-tips yang anda perlu pahamin, apalagi ini penting sekali untuk diketahui bagi para pendaki gunung pemula. Anda juga bisa lihat https://www.sehatq.com/penyakit untuk mengetahui direktori penyakit lainnya di SehatQ. 


Reponsive Ads